Pemberian nomor di
dalam sebuah karya ilmiah, seperti Skripsi. Merupakan hal yang sangat penting,
hal ini diupayakan untuk menempatkan sub-sub konteks yang berbeda dikelompokkan
ke dalam bagian yang sesuai dengan isi
konteks.
Kunci penomoran skripsi
pada Microsoft word terdapat pada:
Page layout à Break à Next page
Perhatikan gambar
dibawah ini !
Tujuan utamanya adalah
membagi dokumen menjadi beberapa bagian. Page Break dan Next Page punya fungsi
inti yang berbeda. Prosedur melakukan page break di Ms. Word untuk mengatur
halaman seperti yang terlihat pada gambar di atas.
-
Kalo mau nambah Section, pilih Page
Layout - Breaks - Next Page.
-
Kalo cuma mau nge-Break tanpa nambah
Section, pilih Page Layout – Breaks - Page Break.
Section ini sebenernya penanda dari suatu
bagian pada dokumen.
Fungsinya : Dengan membagi dokumen menjadi beberapa
section, kita akan mempermudah proses
pemberian nomor halaman. Biasanya kalau kita bikin skripsi, makalah
ilmiah atau dokumen yang lain kan ada bagian yang format page number nya
berbeda, nah dengan pembagian section kita akan mudah mengedit format page number-nya.
Langkah – langkah dalam
membuat section :
1. Pertama buka file word yang akan
dilakukan pengaturan dengan menaruh icon
2.
Arahkan kursor mouse pada menu Page
Layout dan pilih Break pada grup menu Page Setup.
3.
Selanjutnya akan muncul beberapa pilihan dan untuk melakukan pengaturan halaman
yang berbeda dapat memilih Next Page.
4.
Setelah itu secara otomatis akan terbentuk halaman baru dengan section yang
berbeda dari halaman sebelumnya. Untuk melakukan pengaturan yang berbeda pada
halaman selanjutnya dapat melakukan cara yang sama.
Setelah membuat section
setiap page pada suatu dokumen, selanjutnya diberikan penomoran pada setiap
page.
Ada 2 macam tata cara
penomoran dalam pembuatan skripsi :
1. Sistem balok angka penuh
A. Angka romawi untuk judul bab
B. Angka latin untuk judul sub-bab, dan
seterusnya.
Contoh
format sistem penomoran balok angka penuh :
BAB
I {Judul Bab}
1.1
……
1.2
……
1.2.1
……
1.2.2
……
1.3
……
1.4
……
dst.
BAB
II
2.1
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.3
dst.
1. Sistem campuran angka dan huruf
Sistem
penomoran dengan cara ini menggunakan campuran huruf dan angka dalam formatnya.
Contoh format :
BAB
I
1. A.
1.
a.
1)
a)
B.
1.
2.
a.
1)
a)
b)
dst.
Langkah – langkah dalam penomoran
dokumen :
2. Penomoran baru dimulai
sejak bagian abstrak dengan tipe penomoran dimulai dengan "i" angka
romawi.
3. Halaman 1 dimulai dari
Pendahuluan.
4. Untuk halaman yang
mengandung judul Bab, nomor halaman ditempatkan pada posisi bawah tengah,
sedangkan untuk halaman yang tidak mengandung judul bab, nomor halaman
ditempatkan pada posisi kanan atas.
5. Cara yang
"mudah" untuk membuat format penomoran seperti itu adalah dengan
membuat file terpisah untuk tiap bagian.. Sayangnya walaupun
"mudah" hal ini tidak efektif. Anda bisa membuat format penomoran
seperti itu dalam 1 file utuh.
6. Untuk penomoran, kita
menggunakan perintah Header and Footer. Jika kita telah
membagi-bagi dokumen kita menjadi beberapa bagian, maka jika header
and footer ini aktif maka akan nampak tulisan: "Same as Previous".
Coba lihat gambar di bawah ini (klik untuk gambar yang lebih besar):
Pada gambar tersebut
tertulis Footer -Section 5-, Header -Section 6-, Same
as Previous. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kedua halaman itu adalah 2
seksi yang berbeda, tetapi untuk format header and footer sama
(karena ada tulisan Same as Previous).
Selanjutnya, kita mulai
coba dengan penomorannya
1. Klik View / Header and Footer
2. Tempatkan kursor di bagian yang diinginkan
(setelah dibagi-bagi dengan menu section break), misalnya pada halaman tanpa
judul bab, tempatkan kursor pada bagian atas halaman (pada bagian header).
3. Nonaktifkan Link to Previous dengan
cara mengklik tombol yang nampak seperti gambar:
Jika telah diklik maka tulisan "Same as Previous" akan hilang
4. Klik Insert Page Number untuk memasukkan nomor
halaman.
5. Nomor halaman akan otomatis muncul dengan nomor
halaman yang keluar sesuai dengan halaman pada dokumen tersebut atau mengikuti
nomor sebelumnya.
6. Pada tahap ini, Anda sudah
bebas untuk mengatur format nomor halaman pada bagian tersebut tanpa menganggu
format nomor halaman di bagian lain.
7. Untuk mengatur format nomor halaman, Anda bisa
mengaturnya di pilihan Format Page Number.
Dengan trik ini, membuat daftar isi
menjadi mudah
- Membuat Daftar Isi
Daftar isi adalah elemen terpenting dalam sebuah karya ilmiah,
tesis ataupun skripsi. Dari halaman inilah pembaca atau penguji bakal terbantu
ketika mencoba menemukan nomor halaman untuk bahasan tertentu.
Karena formatnya yang unik, membuat daftar isi haruslah teliti.
Bisa dibuat secara manual tapi dari pengalaman, cara ini rentan kesalahan.
Opsi terbaik adalah dengan memanfaatkan fitur pembuatan daftar isi secara
otomatis yang akan kita bahas di panduan pemula ini. Tapi syaratnya, Anda harus
mempunyai makalah lengkapnya terlebih dahulu.
- Buka makalah atau skripsi yang
akan dibuatkan daftar isi, kemudian tandai seluruh bab dari bab I sampai
dengan daftar pustaka (hanya babnya saja). Kemudian di menu Home
– Style, klik tanda jarum dan klik Save Selection as a
New Quick Style. Kemudian beri nama Style sesuai keinginan
Anda, dan klik OK/Save.
- Masih
dalam posisi heading tertandai, klik menu References – Add Text –
dan beri tanda pada opsi Level 1.
- Selanjutnya tandai semua sub
heading di makalah Anda, kemudian di menu Home – Styles klik
opsi Heading 2. Jika formatnya berubah, Anda boleh memperbaiknya secara
manual.
- Masih dalam posisi sub heading tertandai, klik menu Reference – Add Text, kali ini posisikan ke opsi Level 2.
- Sekarang buatlah sebuah halaman
baru di bagian paling atas dengan heading Daftar Isi, lalu klik menu References dan
jarum kecil di opsi Table of Contents dan
klik Insert Table of Contents.
- Ketika muncul jendela baru,
biarkan pengaturannya seperti default dan klik saja
tombol OK.
Dan inilah contoh
daftar isi :
Semoga dapat membantu :)
ReplyDelete